"Now, I know exactly. How does it feel. When people judge who you are based on acts which even you never did, which even you really hate. terrorist of 9/11 2001"
Jum'at yang lalu tanggal 10 September 2010, mayoritas umat muslim merayakan Hari Kemenangan,
Idul Fitri.
Tiap orang punya tradisi dan cara merayakannya masing-masing. Begitu juga dengan saya, yang notabene nya
anak indonesia yang sedang merantau di Amerika. Saya punya cerita khusus mengenai hari lebaran saya yang benar-benar bersejarah.
Basically, sekolah saya
Northwestern High School, adalah sekolah yang sangat besar, bangunannya sekitar
700meter persegi dan
berlantai tiga. Murid yang bersekolah disini juga berasal dari banyak latar belakang agama yang berbeda pula. Tidak ada libur lebaran atau libur natal, yang ada
libur bersama. Untuk perayaan natal liburnya masuk di libur kenaikan kelas, jadi
adil. :)
Jadi,
perayaan Idul Fitri kemarin saya rayakan dengan
bersekolah :D
Saya masuk pukul 07.45 dan menjalani 5 kelas (untuk detailnya nanti saya pos kan di postingan yang berbeda). Dan kelas yang paling berkesan adalah kelas trakhir
" Consumer Social Study" pelajaran mengenai
marketing, ekonomi dan sosiologi.
Kebetulan bab yang dibahas adalah
Social Issue.
Ada 3 Social Issue yang sekarang sedang dibahas di Amerika:
1.
Pembangunan masjid di ground zero (monumen untuk WTC 9/11 2001)
2. Pembakaran
Al-Qur'an yang mau dilakukan oleh pastor di Florida (juga untuk mengenang WTC 9/11 2001)
3. Perayaan Idul Fitri yang
jatuh pada tanggal 9/11 2010 (tepat pada tanggal 9/11 2001).
Kami para siswa, harus mencari
data tentang 3 topik ini, memilih
salah satu untuk kemudian dirangkum, dan memberi respon. Pada akhirnya kami mengakhirinya dengan diskusi terbuka. Dipimpin oleh guru saya yang juga
manager football team untuk
Tigers, Mr.Tale.
Pembangunan masjid di Ground Zero.
Salah satu teman saya yang kritis berkata :
I think, there's no different between Jews and Muslims.
Ketika
Muslim protes karena
Yahudi membangun
Kuil di bawah masjid Palestina, mereka sekarang justru ingin membangun masjid di tempat yang sangat
sensitif bagi warga Amerika, Ground Zero of 9/11.
That's the same as they slap in our faces, and they should know how does it feel because it's actually happen to them and they hate it! So why they have to do the same thing?
Sebuah analogi yang jelas bisa saya rasakan. Bagaimana selama ini kita berprotes ria menentang apa yang terjadi di Palestina.
Rasional, batin saya.
Pembakaran Al-Qur'an:
Jelas, semua teman saya menentang keras,
"Just think if they burn our bible, you're gonna be angry right?!, even if someone burn my dance shoes, I think I'm gonna kill them, just kidding. But just think what are you gonna do if it happens to you? That's so stupid!"
papar teman saya yang juga cheers,
Mara :)
Rasional, batin saya.
Perayaan Idul Fitri bertepatan dengan insiden 9/11:
"
Well, it doesn't matter when they celebrate it, it's just accidentally happen at the same time. Just Imagine if it happened at Christmas, does it mean that you can't celebrate it?" papar
Mike, teman saya yang selalu punya jawaban yang sama dengan saya (bahkan saat tes) padahal dia duduk di barisan nomor dua dan saya di barisan nomor 5. Tapi ada juga teman saya yang berkata
" They're jerks, if they have heart to be so happy when we still sad about the 9/11" .
Lagi lagi, Rasional batin saya. (kenapa rasional? saya jelaskan di akhir) :)
Ketika akhirnya saya mendapat kesempatan untuk
konfirmasi, saya tidak menyebutkan kalau saya adalah muslim karena diskusi nantinya akan berjalan dengan tidak netral. Saya hanya berkata :
" Not all the Muslims are terrorists. There's no religion which good or bad, which better or worse, which best or worst, They are just different. I just imagine if people can see the diversity between us as the beauty of our life, because we're just different. That's how we make our life to be better". Dan itu menutup diskusi dan juga pelajaran terakhir.
Jujur, saya gemetaran ketika diskusi dimulai. Ketika seminggu terakhir berita itu selalu ada di sekitar saya. Koran, tv, radio, bahkan pelajaran sekolah. Tapi saya tidak takut mengakui status saya sebagai muslim ketika mereka bertanya. Saya tetap sholat lima waktu dan mengaji bahkan di sekolah ketika waktu ashar, walaupun bukan di masjid atau musholla :)
Saya sekarang tau bahwa kejadian 9/11 2001 begitu
membekas bagi setiap warga Amerika, karena sampai sekarang mereka belum tahu
siapa pelaku dibalik itu semua. Siapa yang
bertanggung jawab atas kematian keluarga,rekan,sahabat mereka yang begitu tiba-tiba. Dan itu membentuk stereotype dan membekas sampai sekarang. Itu sebabnya kenapa saya berpendapat bahwa semua
jawaban mereka rasional. Bukan benar atau salah, hanya berbeda. Setiap orang punya hak masing-masing untuk berpendapat, dan ketika mungkin sebagian Muslim sakit hati karena di cap sebagai teroris, jangan pernah berkecil hati, karena kita sendiri juga menentang gerakan itu.
Menjadi seorang muslim satu satunya di sekolah, dan perayaan Idul Fitri di tengah 3 Issue yang sangat hot.
Memberikan banyak pelajaran bagi saya :) Saya tetap merayakan lebaran kok, dengan bersuka ria karena malamnya saya nonton
football live, nge masaa bareng tigers, nonton film di rumah Kacie. Dan hari ini tepat hari Sabtu 9/11 2010, saya mengahbiskan waktu bersama keluarga untuk datang ke perayaan 9/11 dan belanja keperluan musim dingin (asyiik dapet baju sepatu baru gratis :p) s
ama saja seperti dapet baju sepatu baru saat lebaran kan? :p
Akhir kata, Mohon maaf lahir batin atas semua kesalahan saya.
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi teman-teman yang merayakan.
Selamat Liburan jugaa, selamat berjuang Padmanaba 66,
Selamat merayakan lebaran untuk keluarga di Yogja dan di Medan. :)